Ad Section

Image and video hosting by TinyPic

Breaking

Poker Nusa

Image and video hosting by TinyPic

Translate

Friday, November 24, 2017

Arab Saudi Beli Senjata Presisi dari Raytheon dan Boeing Seharga 95 Triliun

Muhammad Bin salman Putra Mahkota Yang penuh Kuasa 

Pemerintahan Arab Saudi dikabarkan setuju untuk membeli amunisi akurat (guided munition) dari perusahaan Raytheon Co dan Boeing Co senilai US$7 Miliar atau sekitar 93 Triliun. 

Duta Besar Arab Saudi untuk Washingon , Pangeran Khalid bin Salman , mengatakan negaranya mengikuti perjanjuan yang telah disepakati sebelumnya . " Arab saudi Sebagai pasar pilihan tetap menjadi pilihan dan bertekad untuk menjaga keamanannya ," kata khalid yang enggan berkomentar secara spesifik soal penjualan ini , pada hari Kamis 23--11--2017 ,waktu setempat . 

Kedua perusahaan swasta itu merupakan pembuatan senjata terkenal asal Amerika Serikat . Pembelian ini merupakan bagian dari kesepakatan pembelian senjata yang difasilitasi Presiden Donald Trump saat berkunjung ke Arab Saudi pada Mei lalu . 

"kami tidak mengomentari baik mengkonfirmasi ataupun membantah penjualan hingga diumumkan secara formal di kongres ," kata seorang pejabat kementrian pertahanan kepada Reuters . Kedua perusahaan menolak berkomentar saat dinilai konfirmasinya soal ini . 

Menurut Reuters , Pennjualan senjata ke arab Saudi dan negara-negara anggota Dewan kerja sama Gulf (GCC) semakin sulit untuk mendapatkan persetujuan di Kongres , yang memiliki kewenangan untuk menolak . 

Menurut sumber Reuters , sebagai anggota Kongres bisa merasa keberatan atas penjualan ini karena senjata buatan AS digunkaan Arab Saudi dalam perang di Yaman dan ini berkontribusi terhadap meninggalnya rakyat sipil

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan perang di Yaman , yang berlangsung sejak Maret 2015 telah menelan korban Jiwa sekitar 4,800 warga sipil . Perang ini terjadi antara pasukan koalisi pempinan Arab Saudi melawan kelompok Houthi , yang di dukung Iran .

Pemerintah Arab Saudi membantah serangannya banyak menimbulkan korban jiwa warga sipil . Saudi juga mengatakan berusaha berusaha mengurangi korban warga sipil yang jatuh . Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan perjanjuan jual beli senjata dari Raytheon dan Boeing ini meliputi rentang waktu sepuluh tahun . Sehingga , pengiriman senjata itu baru akan terjadi beberapa tahun lagi .

No comments:

Image and video hosting by TinyPic