Gedung Putih mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung Arab
Saudi dan mitra Teluk mereka melawan agresi Garda Revolusi Revolusioner
Iran dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Hal
itu ditegaskan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih.
"Didukung
oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran, pemberontak Houthi telah
menggunakan sistem rudal yang tidak stabil untuk menargetkan sistem Arab
Saudi - yang tidak ada di Yaman sebelum konflik," bunyi pernyataan
tersebut.
"Masyarakat internasional harus mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban rezim
Iran atas pelanggaran berulangnya terhadap Resolusi Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-Bangsa 2216 dan 2231 karena Korps Pengawal Revolusi
Islam Iran mengeksploitasi krisis kemanusiaan di Yaman untuk memajukan
ambisi regionalnya," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Al
Arabiya, Minggu (26/11/2017).
Pemerintahan Presiden Amerika
Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa mereka juga menyambut baik
pengumuman koalisi Arab bahwa mereka membuka kembali pelabuhan Hudaydah
dan Bandara Internasional Sanaa untuk memungkinkan arus bantuan
kemanusiaan yang mendesak ke masyarakat Yaman.
Ketegangan terus menyeruak di Semenanjung Teluk antara Arab Saudi dengan Iran. Kedua negara terlibat perang retorika.
Sebelumnya
Pangeran Salman menggambarkan Ayatullah Ali Khamenei sebagai "Hitler
baru" kawasan tersebut. Menurutnya, ekspansi pengaruh Republik Islam
Iran di bawah kendali Ayatollah Ali Khamenei perlu dihadapi.
”Tapi
kami belajar dari Eropa bahwa pertaruhan tidak berjalan. Kami tidak
ingin Hitler baru di Iran mengulangi apa yang terjadi di Eropa di Timur
Tengah,” tulis surat kabar yang berbasis di Amerika Serikat mengutip
Mohammed bin Salman.
Jangan Lupa Untuk Mengunjungi Link kami : www.indototo.com
No comments:
Post a Comment