Washinton Dc - sebuah penelitian baru mengungkapkan misteri cuaca super dingin Pluto. Para peneliti menyebut partikel hidrokarbon di atmosfer pluto yang bertanggung jawab atas suhu yang sangat rendah di planet kerdil ( pluto ) itu .
" Pluto adalah satu-satunya planet yang di ketahui memiliki suhu yang lebih di gerakkan oleh partikel kabut dari pada oleh molekul gas ," kata anggota tim peneliti ".
" Ini adalah semacam sistem baru dari iklim planet , kata penulis utama Xi zhang , dari university of california, santa cruz , kepada spce.com " Kami belum pernah melihat ini sebelumnya . " para peneliti menulis hal ini dalam penelitian baru yang di publikasikan secara online .
Pemodelan kerja berdasarlan komposisi atmosfer pluto telah memperkiralan bahwa suhu di sana akan berkisar minus 280 derajat fagrenheit ( minus 173 derajat Celsius ) , Namun saat pesawat penyidik pluto milik NASA, New Horinzons , mendekati planet itu pada bulan juli 2015 , suhu di sana tercatat sekitar 53 detajat fahrenheit (30 derajat celcius ) lebih rendah dari perkiraan itu .
New Horizons juga melihat beberapa lapisan kabut membentang tinggi di atas planet kerdil itu , yang belum di kethaui ilmuwan . Hal ini kemungkinan di sebabkan oleh reaksi kimia atmosfer bagian atas pluto , Di mana radiasi ultraviolet dari matahari berinteraksi dengan nitrogen dan metana untuk memberntuk partikel hidrokarbon kecil .
New Horizons juga melihat beberapa lapisan kabut membentang tinggi di atas planet kerdil itu , yang belum di kethaui ilmuwan . Hal ini kemungkinan di sebabkan oleh reaksi kimia atmosfer bagian atas pluto , Di mana radiasi ultraviolet dari matahari berinteraksi dengan nitrogen dan metana untuk memberntuk partikel hidrokarbon kecil .
Reakasi serupa diperkirakan terjadi di atmosfer bulan terbesar safurnus , titan , yang memiliki kabut begitu tebal sehingga mengaburkan pandangan permukaan .
Kabut pluto adalah kunci untuk menjaga planet kerdil itu super dingin , kata zhang dan rekan rekannya . mereka melakukan beberapa pekerjaan mereka sendiri . menggunakan data yang di kumpulkan New Horizons tentang distribusi molekul gas dan partikel kabut .
Tim menemukan bahwa kabut Pluto menyerap energi matahari secara elisien . namun juga memancarkan banyak energi itu kembali ke luar angkasa dalam bentuk radiasi infra merah (panas). Hasil pemodelan studi cocok dengan profil suhu pluto yang diamati , kata Zhang .
No comments:
Post a Comment