Pangeran terkaya Arab Saudi, Alwaleed Bin Talal akhirnya bersedia membayar pembebasan dirinya sebagai tersangka korupsi dengan menyerahkan asetnya kepada aparat penegak hukum.
Pangeran yang memiliki kekayaan sekitar US$17 miliar atau Rp 230 triliun dan mengoleksi sejumlah saham dari perusahaan terkenal seperti Twitter, Lyft, dan Citigroup lewat perusahaannya yang bernama Kingdom Holding, menandatangani dokumen penyerahan aset. Dengan begitu, dia tidak dibawa ke pengadilan.
Selain pangeran Alwaleed Bin Talal, sejumlah tahanan juga sudah mulai mentransfer uang yang disimpan di rekening pribadinya ke rekening pemerintah, seperti dikutip dari Middle East Monitor, 23 November 2017.
Para pangeran yang ditahan di hotel termewah di Riyadh, Ritz Carlton butuh waktu hampir sebulan untuk akhirnya mau mentransfer aset dan uang pribadinya.
Putra mahkota Saudi yang juga Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Mohammed Bin Salman sebelumnya dikabarkan bernegosiasi dengan para tahanan yang ingin bebas dari hukuman. MBS, begitu putra mahkota ini disapa, mengajukan syarat pembebasan yakni dengan menyerahkan 70 persen kekayaan pribadi dan perusahaannya kepada aparat penegak hukum.
Menurut Jaksa Agung Saudi, Sehikh Saud Al Mojeb, sedikitnya US4 100 miliar dana negara yang telah disalahgunakan para tersangka yang dilakukan secara http://www.indototo.comselama beberapa dekade.
Mengutip Albawaba, sedikitnya 1.700 rekening bank milik para tersangka korupsi telah dibekukan. Namun beberapa tersangka telah lebih dulu memindahkan asetnya agar terhindar dari jeratan aparat penegak hukum Arab Saudi.
No comments:
Post a Comment