Perburuan kapal selam Argentina, Ara San Juan, yang hilang sejak 15
November lalu, terhalang angin kencang Atlantik Selatan, kemarin. Para
keluarga 44 kru kapal selam tetap berharap meski kondisi pencarian
sangat sulit dan diduga suplai oksigen semakin menipis. .
Ara San
Juan hanya memiliki suplai oksigen selama tujuh hari sejak kapal selam
itu melaporkan posisi terakhirnya, 483 km dari pantai Argentina.
Keluarga kru kapal tetap fokus pada kemungkinan kapal selam itu bisa
menaikkan periskop untuk mengisi tangki udara.
Badan cuaca
Argentina mengeluarkan peringatan untuk angin kencang dengan kecepatan
antara 50 dan 90 km per jam. Sebelumnya dilaporkan suara keras dan
tiba-tiba terdeteksi dilokasi terakhir kapal selam itu hilang.
Suara
mirip ledakan itu terdeteksi setelah kapal selam melaporkan mengalami
masalah listrik. Meski demikian, Oscar Valle jos, ayah anggota kru San
Juan, Celso Vallejos menegaskan, dia dan keluarganya te tap yakin
anaknya akan kembali dalam keadaan hidup. “Harapan selalu tinggi,”
ungkap Vallejos pada kantor berita Reuters.
Topi hitam
yang dikenakan Vallejos menunjukkan dia veteran perang angkatan laut
(AL). Adapun keluarga kru lainnya merasa kurang yakin dengan nasib para
awak kapal selam.
“Kami dalam keadaan tidak pasti secara total,”
kata Maria Victoria Morales, ibu Luis Garcia, teknisi listrik di kapal
selam era perang dingin tersebut. AL Amerika Serikat mengerahkan
kendaraan bawah laut tanpa awak atau kapal selam mini yang dilengkapi
sonar untuk terlibat pencarian. Satu pesawat Rusia tiba di Argentina
pada Jumat (24/11/2017) lalu membawa perlengkapan pencarian yang mampu
mencapai kedalaman 6.000 meter di bawah permukaan laut.
Upaya
pencarian internasional melibatkan sekitar 30 kapal dan pesawat serta
4.000 personel dari 13 negara, termasuk Brasil, Chile, dan Inggris.
Pada
Minggu (19/11/2017) lalu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Argentina
menyatakan kapal selam yang hilang tampaknya berupaya berkomu ni kasi
melalui satelit. Perkembangan terbaru itu meningkatkan harapan bahwa 44
kru di kapal selam Argentina itu bisa ditemukan dalam kondisi hidup.
Saat ini misi pencarian internasional tengah berlangsung di Atlantik Selatan yang sedang diterjang badai.
“Tujuh
panggilan satelit diyakini dari kapal selam Ara San Juan terdeteksi
yang menunjukkan kru berupaya menjalin kontak,” ungkap pernyataan Kemhan
Argentina.
Sinyal pada pagi dini hari dan siang itu berlangsung
antara empat dan 36 detik. Argentina sedang berupaya melacak lokasi
kapal selam itu bersama perusahaan Amerika Serikat (AS) yang memiliki
spesialisasi dalam komunikasi satelit.
“Komunikasi satelit itu
diduga gagal karena cuaca buruk,” ungkap sumber dari Kemhan Argentina.
Belum jelas apakah jenis pang gilan atau sinyal dari kapal selam itu.
Angin kencang dan gelombang setinggi lebih dari 20 kaki di Atlantik Selatan menghalangi proses pencarian internasional terhadap kapal selam itu. Lokasi terakhir kapal selam buatan Jerman itu adalah 432 km dari pantai Argentina pada Rabu (15/11/2017).
Angin kencang dan gelombang setinggi lebih dari 20 kaki di Atlantik Selatan menghalangi proses pencarian internasional terhadap kapal selam itu. Lokasi terakhir kapal selam buatan Jerman itu adalah 432 km dari pantai Argentina pada Rabu (15/11/2017).
Kapal selam yang meng alami kerusakan di ba wah laut dapat mengapungkan
peralatan suar lokasi yang disebut EPIRB ke permukaan laut sehingga bisa
mengirim sinyal darurat melalui satelit.
Jangan Lupa untuk mengunjungi website kami : www.indototo.com
No comments:
Post a Comment