Seorang perempuan yang diambil dari ibunya saat masih bayi di Argentina akhirnya bertemu kembali dengan keluarga orang tuanya setelah 40 tahun berlalu. Perempuan bernama Adriana,40, itu teridentifikasi sebagai bayi yang hilang setelah menjalani tes DNA. Hasil tes menunjukkan DNA Adriana cocok dengan DNA keluarga orang tuanya yang hilang saat pemerintahan militer Argentina masih berkuasa.
Reuni keluarga itu bisa terjadi berkat bantuan kelompok Grandmothers of the Plaza de Mayo. Adriana merupakan anak ke-126 yang ditemukan Grandmothers yang memiliki misi membantu para korban "Perang Kotor". Saat konferensi pers, Selasa (5/12/2017), Adriana menjelaskan, saat orang tua yang membesarkan dia meninggal dunia, dia diberi tahu oleh seseorang bahwa dia bukan anak biologis mereka.
"Saya tahu pada Sabtu (4/12) dan pada Senin (6/12) saya telah pergi ke Grandmothers. Saya ingin tahu apakah saya putri seseorang yang hilang, terlebih lagi karena tanggal lahir saya," kata dia merujuk pada ratusan anak yang dicuri dari para aktivis sayap kiri saat rezim militer berkuasa pada 1976 hingga 1983.
Grandmothers memiliki misi mencari bayi-bayi yang dicuri di Argentina. "Kami tidak akan pernah berhenti mencari,"Adriana melakukan tes DNA, tapi setelah empat bulan masih belum menemukan DNA yang cocok di basis data. Grandmothers terus mencari para kerabat yang hilang atau dibunuh oleh rezim militer Argentina. "Saya mulai berpikir saya telah dibuang, dijual, bahwa mereka tidak menginginkan saya," kata Adriana tentang orang tua biologisnya.
Namun, pada Senin (4/12/2017) dia akhirnya mendapat telepon dari Komisi Nasional untuk Hak Identitas (CONADI) yang menjelaskan bahwa mereka memiliki informasi penting dan harus menjelaskan langsung. Adriana segera pergi ke kantor CONADI dan mendapat informasi dia adalah putri Violeta Ortolani dan Edgardo Garnier.
Pasangan Violeta Ortolani dan Edgardo Garnier bertemu saat kuliah teknik di Kota La Plata, tempat mereka aktif dalam kelompok mahasiswa sayap kiri. Ortolani ditahan militer pada Desember 1967 saat dia hamil delapan bulan. Adriana lahir di tahanan pada Januari 1977. Garnier ditahan sebulan kemudian saat dia mencari Ortolani dan anaknya.
Sejak saat itu, Violeta Ortolani,23, dan Edgardo Garnier,21, tidak pernah terlihat lagi. Mereka berdua merupakan bagian dari 30.000 orang yang hilang selama rezim militer Argentina berkuasa. Ibu Garnier tidak pernah berhenti mencari cucunya yang hilang. Dia telah menjadi tokoh penting di Grandmothers of the Plaza de Mayo.
Ibu Garnier tidak bisa hadir dalam konferensi pers, tapi Adriana telah berbicara dengannya melalui telepon. "Dia cantik di dalam dan luar serta memiliki kepribadian baik. Cinta lebih kuat dibandingkan benci, selalu," kata Adriana.
jangan lupa untuk mengunjungi wesite kami : www.indototo.com
No comments:
Post a Comment