Delegasi parlemen Rusia mengatakan Korea Utara dipaksa melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua atau ICBM untuk menunjukkan kemampuannya ke Amerika Serikat yang akan melakukan agresi ke negaranya.
"Menurut perwakilan Korea Utara, mereka dipaksa untuk menunjukkan kemampuan untuk menanggapi agresi apapun dari Amerika, kemampuan untuk menyerang di wilayah Amerika manapun," kata Vitaly Pashin, anggota delegasi parlemen Rusia ke Pyongyang, seperti yang dilansir TASS pada 1 Desember 2017.
Parlemen Korea Utara mengundang parlemen Rusia ke Pyongyang dari tanggal 27 November hingga 1 Desember 2017.
Peluncuran rudal ICBM, Pashin melanjutkan, terjadi 75 hari setelah peluncuran ICBM 15 September 2017. Pyongyang menahan diri untuk tidak melakukan provokasi militer selama 75 hari untuk menunggu langkah Amerika Serikat. Namun Korea Utara kecewa karena Amerika Serikat tidak mengajak perundingan, sebaliknya Amerika mengumumkan latihan militer dalam skala besar.
Begitupun Korea Utara masih membuka pintu untuk bernegosiasi dengan Amerika dengan syarat melibatkan Rusia sebagai pihak ketiga.
"Korea Utara saat ini siap melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat dengan keikutsertaan Rusia sebagai pihak ketiga," kata Pashin.
Dalam pertemuan dengan parlemen Korea Utara, Pashin mengatakan, delegasi parlemen Rusia menegaskan kembali sikapnya yang mengecam uji rudal yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Kami menentang eskalasi konflik dan untuk penyelesaian damai atas masalah tersebut melalui perundingan. Saya mendukung sepenuhnya posisi presiden (Vladimir Putin) dan Kementerian Luar Negeri mengenai masalah ini," kata anggota parlemen tersebut.
jangan lupa untuk mengunjungi website kami : www.indototo.com
No comments:
Post a Comment