Presiden Mesir, Abdel Fatah el-Sisi menyatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk tidak mempersulit masalah di Timur Tengah, dengan memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem. Sisi mendesak Trump untuk tidak macam-macam mengenai status Yerusalem.
Menurut kantor el-Sisi, pemimpin Mesir itu melakukan pembicaraan dengan Trump semalam. Dalam perbicangan itu, Sisi menegaskan bahwa Mesir akan tetap mepertahankan posisi mengenai Yerusalem dan meminta Trump untuk tidak mengambil tindakan yang akan memperburuk situasi di kawasan.
Dikatakan bahwa Sisi memperingatkan Trump untuk mengambil tindakan yang akan merusak peluang perdamaian di Timur Tengah.
"Presiden Mesir menegaskan posisi Mesir untuk menjaga status hukum Yerusalem dalam kerangka referensi internasional dan resolusi PBB yang relevan," bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir Reuters pada Rabu (6/12).
Trump diketahui telah menelepon sejumlah kepala negara Timur Tengah dan juga Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengenai rencana pemindahan kebdubes AS ke Yerusalem. Semua kepala negara Timur Tengah diketahui memiliki reaksi yang sama, yakni menolak hal itu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel jika AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dengan memindahkan kedutaan ke kota tersebut. Menurut Erdogan, langkah AS itu akan menjadi ”garis merah” bagi umat Islam.
jangan Lupa untuk mengunjungi website kami : www.indototo.com
No comments:
Post a Comment