Pergantian Panglima TNI , Giliran TNI angkatan Udara
Wakil Ketua komisi pertahanan dewan perwakilan Rakyat , Tb. Hasanuddin , menyarakan agar pengganti Panglima TNI ( Tentara Nasional Indonesia ) Gatot Nurmantyo berasal dari mata TNI Angkatan Udara.
Ia beralasan , Angkatan Udara Berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menduduki kursi panglima , Tapi kembali lagi , itu gak prerogatif presiden , katanya di jakarta,
Menurut Hasanuddin, presiden bisa mengganti Gatot jauh sebelum ia memasuki masa pensiun, yang jatuh pada Maret 2018. Presiden, kata dia, tinggal mengajukan satu kandidat untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Komisi Pertahanan. "Kalau tidak menyetujui, nanti presiden kirim satu nama lagi sampai kemudian disetujui DPR," ujarnya.
Hasanuddin menyebutkan syarat menjadi Panglima TNI antara lain pernah menjadi kepala staf angkatan udara, laut, ataupun darat. Dalam undang-undang, dia melanjutkan, Panglima TNI “dapat digilir” dari ketiga matra tersebut. "Kata ‘dapat digilir’ merupakan penekanan supaya ada kesamaan," ujarnya.
Pengamat militer dari Universitas Padjadjaran, Muradi, juga menilai anggota TNI Angkatan Udara perlu dipertimbangkan menjadi Panglima TNI selanjutnya. Sebab, sudah lama jabatan Panglima TNI tidak dijabat unsur AU. "Dengan cara itu, mereka akan punya confidence yang sama dengan yang lain," ucap dia.
Gatot Nurmantyo, yang dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Juli 2015, bakal memasuki masa pensiun pada Maret tahun depan. Koalisi masyarakat sipil mendesak Presiden Joko Widodo segera mengganti Gatot dengan alasan penataan organisasi dan kepemimpinan TNI. Agenda reformasi TNI dianggap stagnan selama kepemimpinan Gatot.
Wakil Presiden Jusuf Kalla enggan berkomentar ihwal ada-tidaknya pembahasan penggantian Gatot oleh Istana. Juru bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah, mengaku tidak tahu apakah pembahasan sudah berlangsung dan sejauh mana jika sudah berlangsung."Wah, saya belum tahu. Saya harus mengecek dulu ke Pak Wapres (Jusuf Kalla)," ujarnya kepada Tempo.
1. Laksamana TNI Widodo 26 Oktober 1999-7 Juni 2002 TNI AL .
2. Jenderal TNI Endriartono Sutarto 7 Juni 2002-13 Februari 2006 TNI AD .
3. Marsekal TNI Djoko Suyanto 13 Februari 2006-28 Desember 2007 TNI AU .
4. Jenderal TNI Djoko Santoso 28 Desember 2007-28 September 2010 TNI AD .
5. Laksamana TNI Agus Suhartono 28 September 2010-30 Agustus 2013 TNI AL .
6. Jenderal TNI Moeldoko 30 Agustus 2013-8 Juli 2015 TNI AD .
7. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo 8 Juli 2015-Sekarang TNI AD .
No comments:
Post a Comment