Ad Section

Image and video hosting by TinyPic

Breaking

Poker Nusa

Image and video hosting by TinyPic

Translate

Friday, November 24, 2017

Remaja Korban Perkosaan dipenjara seumur hidup , Rihanna dan Kim Kardashian tampil membela

Cyntoia dijatuhi hukuman penjara seumur hidupnya , Di karena menembak mati Johnny Allen , agen properti asal Nashville berushia 43 Tahun yang menyewanya untuk layanyan seks.


Saat pulang ke rumah diantar Allen malam itu, Cyntoia berulang-kali diperkosa dan dipukuli.

Cyntoia berada di pinggir jalan sebagai pekerja seks malam itu atas desakan pacarnya yang dijuluki Kutthroat, seorang germo pecandu narkoba dan disebutnya kerap bertindak kasar.

Cyntoia menyebut pacarnya sering mencaci maki dan memaksanya melucuti pakaiannya dalam todongan senjata api. Remaja itu berkata, ia dipaksa menjual diri untuk menghasilkan uang bagi pacarnya itu.

Allen yang menjadi kliennya saat itu, sempat memamerkan koleksi senjatanya kepada Cyntoia dan mengaku sebagai penembak jitu Angkatan Darat AS. Hal itu, kata Cyntoia, membuatnya gugup.

Cyntoia mengatakan, ia bersantap malam dan menonton televisi bersama Allen sebelum ke tempat tidur.

"Dia menggerayangi di sela kedua kaki saya. Dia melakukannya sangat kasar," kata Cyntoia dalam persidangan.

"Saya mengira dia akan memukul saya atau melakukan hal-hal seperti itu," ujarnya.


Kemudian Allen membalikkan badannya ke arah pinggir kasur. Cyntoia mengaku saat itu dia panik, menyangka Allen bermaksud mengambil pistol.

Merasa bahwa dia dalam ancaman pembunuhan, Cyntoia lalu menembak kepala Allen dengan pistol berkaliber 40 milimeter yang diberikan Kutthroat.

Meski berusia 16 tahun ketika pembunuhan itu terjadi, Cyntoia dipidana sebagai orang dewasa.

Sekarang ia berusia 29 tahun, dan baru akan mendapat hak pembebasan bersyarat hampir 40 tahun lagi, saat ia berumur 67 tahun.

Jaksa menuduhnya membunuh Allen sebagai bagian dari rencana perampokan. Menurut jaksa, Cyntoia meninggalkan lokasi kejadian dengan membawa dompet dan senjata milik Allen.

Juri menyatakan Cyntoia bersalah untuk dua dakwaan pembunuhan berencana serta perampokan dengan kekerasan.

'Kita harus membantunya!'

Bagaimana seorang remaja perempuan dijatuhi vonis berat ketika ia bahkan belum cukup umut untuk ikut pemilihan umum?

Dan ketika masa remaja dihancurkan oleh perbuatan keji, kebijakan apa yang sepatutnya dpertimbangkan ketika ia melakukan tindak pidana berat?


Seputar itulah perdebatan di media sosial, terutama setelah bintang reality show Kim Kardashian, penyanyi Rihanna, dan model Cara Delevigne mengunggah pernyataan emosional melalui tagar #FreeCyntoiaBrown.

Twitter bukanlah uang yang terlalu ideal untuk menyampaikan kompleksitas kisah Cyntoia. Namun itu tidak menghentikan dukungan atas cuitan pro-Cyntoia dari Kardashian, yang hingga saat ini telah mendapatkan 379 ribu klik like.

"Sistem hukum kita telah gagal," kata Kardashian melalui akunnya.

"Sungguh mengoyak perasaan melihat remaja perempuan diperdagangkan secara seksual dan ketika dia berani melawan, dia justru dijatuhi hukuman penjara semur hidup!"

"Kita harus mendukungnya dan memperjuangkan hal yang tepat. Saya telah menghubungi beberapa pengacara saya kemarin untuk memetakan sejumlah langkah yang dapat diambil untuk menyelesaikan persoalan ini. #FreeCyntoiaBrown."


 
Rihanna, yang album musiknya terjual 230 juta keping, juga sama tergerak.

"Untuk Anda yang bertanggung jawab atas vonis remaja ini, saya berharap Tuhan tidak memberikan Anda keturunan," tulis Rihanna melalui akun Instagram miliknya.

Adapun Cara Delevigne membagikan unggahan serupa kepada sekitar 40 juta pengikutnya di Instagram. Cara Delevigne menulis, "Sistem hukum begitu terbelakang. Hukuman itu sangat tidak masuk akal," tulisnya.

Foto yang muncul dalam berbagai unggahan media sosial itu sepertinya diambil dari film dokumenter karya Daniel Birman tahun 2011, berjudul Me Facing Life: Cyntoia's Story.

Birman menghabiskan enam hingga tujuh tahun memetakan kasus Cyntoia, sejak remaja perempuan itu pertama kali ditangkap. Dia mengikuti Cyntoia selama persidangan, juga setelah dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan itu.

Rekaman milik Birman memantik pertanyaan penting tentang sistem hukum AS dalam menangani terduga pelaku kejahatan di bawah umur.


Lebih dari itu, dokumenter yang dibuat Birman juga menunjukkan sejarah kelam yang dideritanya: kekerasan dialami Cyntoia pertama kali dari neneknya yang mencercanya sebagai anak hasil perkosaan.

Ibunya, Georgina Mitchell melahirkannya pada usia 16 tahun, lalu kecanduan alkohol dan kokain, dan menghabiskan bertahun-tahun dalam penjara.

Jeff Burks, jaksa yang memenjarakan Cyntoia, sebelumnya mengatakan bahwa usia di bawah umur dan menjadi orang yang disukai tidak dapat membebaskan remaja itu dari dakwaan.

"Dia bukan hanya seseorang yang melakukan kejahatan. Dia adalah sosok yang sangat berbahaya," kata Burks.


 
Selama di penjara Cyntoia mengajar sejumlah narapidana perempuan lain. Tahun 2016 dia meraih gelar sarjana dari program pendidikan dalam penjara yang digelar Universitas Lipcomb. Kini ia tengah menjalani pendidikan lanjutan.

Kasus Cyntoia telah mengubah sistem hukum di Tennessee: sekarang tidak ada lagi pasal pelacuran di bawah umur. Jika anak itu di bawah umur maka perkaranya adalah perdagangan manusia, bukan transaksi seks.

Jadi jika pegadilan Cyntoia berlangsung sekarang ini, dia akan diperlakukan sebagai korban perdagangan manusia untuk seks.

Namun yang dijalani Cyntoia sekarang adalah hukuman seumur hidup sebagai pekerja seks komersial yang membunuh pelanggan.

No comments:

Image and video hosting by TinyPic